Tayang Sampai Saat Ini

Kamis, 02 Mei 2019

NANGKIL, NUGAS, NONGKI DI PULAU SEBERANG, PULAU NUSA PENIDA


Perjalanan kali ini semua serba mendadak, Kantor menugaskan petugas survey untuk pergi ke Pulau Nusa Penida ini, telah dipersiapkan di hari-hari sebelumnya, aku yang dengan keraguan belum memutuskan keputusan pasti, hingga akhirnya di h-1 sebelum keberangkatan, aku putuskan untuk ikut berangkat ke Pulau Nusa Penida kebetulan juga tanggal merah, jadi staff libur.

Tujuan aku ke tempat itu adalah membayar hutang kepada Beliau, karena saat aku lagi ujian skripsi, aku berjanji akan sembahyang ke 2 Pura dari sekian banyak pura di Pulau Nusa Penida yaitu Dalem Ped dan Bisa Muntig jika aku lulus. Pura Dalem Ped sudah aku datangi bersama dengan rombongan waktu itu, dan tidak ada jalur ke Pura Bias Muntig. Setelah 2 tahun dan juga memiliki bontot, akhirnya aku punya waktu untuk datang ke Pura Bias Muntig 😇 di h-1 itu juga mempersiapkan segalanya. Mulai dari beli pejati, dll.

Jam 6 lebih dikit, aku beserta petugas survey bersama pendamping survey dan 1 teman kantor yang niatnya jalan2 sudah tiba di Sanur. Kami ambil jurusan Sanur-Toyapakeh..

Beli tiket dulu di stand tiket Sanur, kami ambil keberangkatan 7.15 dengan Semabu Fast Boat, salah satu boat yang paling pagi berangkat waktu itu dengan harga 75rb one way..




Berangkat dengan ombak yang tenang +/- 30menit tiba di Pelabuhan Toyapakeh..


Sampai di Pelabuhan, kami sewa motor, dipinggir2 sudah ada penyewa, jadi ga perlu susah.. harga sewa 75rb sampai sore..

ini motor yang aku sewa
Perjalanan kami pertama yaitu anter tuan putri (aku) ke pura Bias Muntig hehe , perjalanan ga lama dari pelabuhan ke Pura, arah jalan kami pakai Google Map dengan signal yang harus kuat, kalo ga salah cuma 5menit ke utara..

Di Pura Bias Muntig
Setelah selesai, anter surveyor deh ke Desa Tanglad (menuju Rumah Pohon Molenteng), dari Pura ke objek membutuhkan waktu +/- 1jam.. tapi sebelum ke lokasi kami makan dulu di pinggir jalan, aku pesen nasi goreng dan teh hangat, totalan harga 30rb.. lumayanlah..

Makan kami waktu itu..

Sampai di lokasi survey, kebetulan lokasi survey dekat dengan rumah pohon, petugas survey asik dengan pekerjaannya, aku dan 1 teman kerja ku masuk ke objek wisata Rumah Pohon Molenteng. Bayar tiket masuk cuma 5rb aja. Dan kami jalan kaki nurunin tangga, lelahnya ga karuan, tp puas dengan pemandangan alamnya yang buat mata melotot wkwkwkwk.. tapi kami hanya setengah turunan, jujur aja lelah sekali, jadi kami ga sampai ke rumah pohon, kami aja sampai di beberapa spot foto, hehee maklum, badan berat jadi ga leluasa deh..

Di tengah2 perjalanan menuju Rumah Pohon yang tidak jadi dikunjungi

Balik2 survey dan selfie kami makan siang di Warung Kubu, maaf kali ini kami dapat makan gratis karena something wrong.. akakakakkakaakaaaa.... Abis makan lanjut nyari data pembanding untuk data survey sambil nyari spot foto di jalan, Pulau ini masih sepi, jalan ga sebagus Kota Denpasar, dan perjalanan kita pakai motor tanpa helm. Bayangkanlah sendiri wkwkkwk..
     
Pinggir Jalan
Makan chiken burger di Warung Kubu
Hari ini kami keliling Pulau Nusa Penida, karena jalur yang kami lewati selalu jalur pinggir. Maunya ke Bukit Teletubbies tapi ga jadi karena fokus ke data survey..

Hingga akhirnya sampai Pelabuhan Toyapakeh, jam 3 sore. Kami kembaliin motor dan beli tiket balik. Kami pakai Crown Fast Boat, harga sama dengan brgkt 75rb dan jam keberangkatan jam 5 sore. Kami tunggu selama 2 jam.. Karena tiket balik lebih awal sudah ludes... Perjalanan balik lebih menantang, karena ombak lumayan besar, air muncrat2 ke boat 😲 tapi menyenangkan..


Akhirnya sampai Sanur...

Sekian dulu ya cerita kali ini..

Terimakasih sudah menyimak...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar